Tiga Wartawan Bengkalis Diserang Oknum Preman

Bengkalis, Melayupost.com

Terkait kinerja pelaksanaan pembangunan Proyek pengamanan Pantai Tiga oknum wartawan diantaranya Zul Azmi  suaralira.com Sofian (bekawan.com) dan Mulyadi (Cibernews.com) diserang oleh warga menggunakan parang ketika melakukan tugas liputan terhadap proyek pengaman pantai pulau terluar di Desa Pambang Pesisir Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis, sekitar pukul 14.30 Minggu (8/8).

Kuat dugaan proyek tersebut yang dikerjakan oleh PT. Paku Bangun Jaya yang bersumber dari APBN dengan nilai pekerjaan Rp 11 miliar di duga tidak sesuai dengan Spek gambar dan RAB yang di lapangan sehingga menyiapkan oknum preman Desa itu untuk melakukan pembacokan terhadap wartawan yang sedang bertugas.

” Ketiga oknum wartawan dari berbagai media benar,diserang  kami diserang oleh pekerja yang nama Ishak menggunakan parang dan nyaris terkena sabetan ketika melakukan liputan terhadap pekerjaan proyek pengaman pantai dan kasus ini sudah kami laporkan ke Polres Bengkalis,” kata Mulyadi Selasa (10/8).

Tambah Mulyadi, kejadian itu berawal dari  dua rekan wartawan sampai di lokasi sekitar pukul 12.00 Wib dan sebelumnya sudah menginformasikan kepada Kepala Desa Pambang Pesisir turun ke lokasi pekerjaan guna meliput pekerjaan tersebut.

“Sesampai di lokasi proyek kami turun mengambil dokumentasi terhadap pekerjaan dibibir pantai tersebut dan berselang beberapa menit kemudian datang seseorang yang bernama Ishak yang tidak kami kenal tetapi saat Agus Salim memanggil namanya baru kami ketahui namanya dan kemudian melontarkan kata-kata dengan nada tinggi terhadap kami yang sedang melakukan meliput pekerjaan tersebut,” tandas Mulyadi.

Mulyadi menambahkan , mereka mencoba menemui pengawas lapangan yang bernama Agus Salim untuk mendapatkan konfirmasi,sesuai UU pers nomor 40 tahun 1999 tentang Pers sebelum kejadian Sofian sudah menelpon Agus salim ( untuk konfirmasi terkait proyek yang tangani nya akan tetapi Agus Salim meminta oknum wartawan untuk datang kerumah Agus Salim

“Agus Salim ketika kami datang dirumahnya tidak muncul ketika dipanggil beberapa kali dan kemudian datang salah seorang warga bernama Anwar mengatakan bahwa Agus Salim tidak berada dirumah,” kata Mulyadi.

Tak berselang lama kemudian Ishak juga muncul didepan rumah tersebut dengan membawa sebilah parang dan langsung mengayunkan parang ke arah Mulyadi yang waktu itu sedang duduk, karena merasa terancam Mulyadi pindah duduk kearah motornya. Kemudian Ishak menghampiri Sofian yang saat itu juga sedang duduk di motor dan langsung mengayunkan parangnya, namun tebasan tersebut cepat dielak Sofian dan hanya mengenai motor dan tas yang berada di stang motor.

“Melihat tebasan tersebut Sofian langsung meloncat dari motor dan kemudian Ishak kembali mengejar Sofian dengan mengayunkan parang dan Sofian langsung meminta agar tidak melakukan aksi brutalnya,” kata Mulyadi.

Mendengar keributan, Agus Salim langsung keluar dari dalam rumahnya dan mencoba melerai dan meminta kepada kami untuk segera pergi dari pekarangan rumahnya jadi berdasarkan itulah ada kuat dugaan Agus Salim pelihara Preman untuk pengamanan proyek tersebut .padahal 3 menit lalu pintu rumah Agus salim di ketuk tidak ada dirumah

“Kami menduga Agus Salim sengaja tidak keluar ketika panggil, karena saat kejadian tiba-tiba ia muncul keluar dari melerai Ishak yang brutal mengayunkan parang kepada rekan kami,” kata Mulyadi.

Merasa tidak senang dengan pengancaman menggunakan sajam tersebut, kasus ini langsung dilaporkan ke pihak Kepolisian.karena Agus Salim dan Ishak adalah melawan UU nomor 40 tahun 1999 tentang pers

Sementara itu, Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan ketika dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim AKP Meki Wahyudi membenarkan adanya peristiwa pengancaman.“Memang benar, laporan dari kawan-kawan wartawan atas pengancaman tersebut sudah dibuat laporannya,”ujar AKP Meki Wahyudi.(Tim)

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan