Usai Bertemu Manajemen, Harga TBS Sawit di Siak Naik Rp 150/kg

SIAK –Β Perjuangan ribuan para petani sawit dari 12 koperasi unit desa (KUD) yang tergabung dalam Forum Komunikasi Petani PIR Kelapa Sawit (FKPPKS), Kabupaten Siak, Provinsi Riau, akhirnya membuahkan hasil.

“Melalui jalan dialog, akhirnya kami dari pihak FKPPKS dan pihak PT Inti Indosawit Subur (IIS) selaku perusahaan pembina kami, menemui kesepakatan dalam persoalan harga pembelian TBS sawit kami,” kata Ketua KUD Bina Mulya, Katimin salah satu KUD anggota dari FKPPKS, Senin (6/6/2022) siang.

Ia menyebutkan, dialog kedua belah pihak dilakukan di sebuah rumah makan di Kota Pekanbaru, pada awal bulan Juni ini.

Pihak FKPPKS yang hadir dalam pertemuan itu yakni Riamen (Ketua), Ahmad Sulikin (Sekretaris), Sunardi Bendahara), Katimin (Hunas), dan utusan dari 12 KUD.

Sementara dari pihak PT IIS yakni Rudi Rismanto (Head of Senior Manager), Puji L Sitompul (Koordinator Kebun Plasma Buatan), Juansyah Purba (Manajer Plasma Kebun Buatan), dan Guna Ardiyanto (Asisten Plasma).

“Kami tak menduga kalau pihak perusahaan sangat responsif dan ramah. Kami dari awal membayangkan dari awal kalau dialog pasti akan berjalan ketat. Ternyata itu tidak terjadi. Malah bukan hanya dialog, tapi tercipta juga suasana silaturahmi dalam pertemuan itu,” kata Katimin dengan nada haru.

Awalnya mereka mempermasalahkan harga TBS sawit dari perusahaan yang hanya berkisar Rp 2.120/kg. Padahal mereka adalah plasma sawit atau petani sawit binaan PT IIS sendiri.

Pihaknya pun sebenarnya paham dengan situasi yang dialami PT IIS dan perusahaan sawit lainnya yang mengalami goncangan akibat kebijakan ketat dari pemerintah pusat.

Namun setelah berdialog dengan hangat, kedua belah pihak sepakat untuk menetapkan harga pembelian TBS produksi para petani sawit yang tergabung dalam FKPPKS menjadi Rp 2.270/kg.

“Harga TBS kami akhirnya naik Rp 150/kg. Ini lumayanlah. Memang belum harga yang ideal menurut kami, tapi kami paham kok dengan situasi yang dialami perusahaan saat ini,” kata Katimin.

Berjalan lancarnya kesepakatan harga itu, kata dia, adalah terdapat peluang terbitnya Persetujuan Ekspor produk turunan minyak sawit dari pemerintah pusat ke salah satu anak usaha Asian Agri Group.

“Kalau dapat izin ekspor CPO berarti bisa mendongkrak harga TBS sawit kami. Apapun itu, kami bersyukur dan apresiasi ke pihak perusahaan yang sangat responsif terhadap keluh kesah kami,” tegas Katimin.**(Infotorial)

Tinggalkan Balasan