PETANI PEMALANG KEMBALI MENJERIT

PEMALANG – Sulitnya mendapatkan pupuk subsidi bagi para Petani , di Kabupaten Pemalang , menambah permasalahan baru, disamping Infrastruktur Jalan bagi Masyarakat yang belum kunjung terselesaikan .Mereka terpaksa menaikan ongkos bertaninya ,untuk menjaga tanaman padi tetap subur.

Disamping kelangkaan jatah pupuk Subsidi , yang di tetapkan Pemerintah ,juga banyak dikeluhkan para PAHLAWAN PANGAN ini , kondisi tersebut disiasati dengan mengurangi Jadwal pemupukan bagi tanamanya .

Salah satu Petani padi di Desa Taman , Kecamatan Taman , Pemalang , Ramidi ( 53 ) , ketika di temui awak media , Sabtu ( 25 / 06 ) kemarin . Mengaku saat ini tengah kesulitan , mendapatkan pupuk subsidi jenis urea dan NPK Phonska .

” Betul mas di sini lagi susah , mendapatkan pupuk ,walaupun pakai kartu Tani ,tapi dari Distributor agak sulit ” , tuturnya .

Ramidi sendiri hanya mendapatkan jatah 33 kilogram pupuk subsidi , seharga Rp 83 ribu untuk 2.500 meter persegi , atau seperempat hektar sawahnya , jatah itu jauh dari kebutuhan pupuk normal .

” Normalnya seperempat hektar , di beri pemupukan 1 kwintal .terpaksa beli pupuk Non subsidi , yang harganya lebih tinggi , kalau merk MKP Rp 125 ribu per 25 kilogram ” ungkapnya .

Masih menurut Ramidi ,dalam sekali tanam , normalnya padi perlu di pupuk sebanyak 3 kali dalam waktu 90 hari .

Namun imbas dari kelangkaan dan minimnya jatah pupuk subsidi , dirinya terpaksa hanya memupuk 2 kali dalam waktu 90 hari .

Dirinya mengakui tak masalah , jika Pemerintah mencabut pupuk subsidi , namun dirinya berharap , agar harga pupuk nantinya tetap stabil .

” Juga harus diimbangi dengan harga gabah , biar kaya dulu waktu sebelum krisis moneter ” pintanya .

Laporan : Ragil – 74.

Tinggalkan Balasan