Kopi itu Pahit Tapi Rumah Tangga Kita Jangan

PEMALANG – Kehidupan dalam sebuah Rumah Tangga bisa diibaratkan seperti orang Ngopi , Takarannya tidak harus pas , terkadang manis adakalanya rasa pahit yang kita rasakan . jangan kita hindari , jangan kita pungkiri , nikmati saja sajian dari alam ini , hingga pada akhirnya kita akan terbiasa dengan dengan warna warni rasa Ngopi di kala kita sepi sendiri .

Tatkala Rumah tangga kita sudah menjadi Candu , maka yakinlah tidak ada tegukan yang lebih nikmat di luar sana .

Dalam kehidupan berumah tangga , mungkin tak perlu berkonsultasi dengan teman , berkaitan dengan ” riak riak gelombang terpaannya ” , takut akan menjadi aib bagi kita sendiri .

Jika kita mau sabar cukuplah kopi pahit menjadi Guru kita sendiri , karena berumah tangga ibarat minum ngopi , di kala dingin menerpa pada malam atau di pagi hari.

Harga segelas kopi di Kafe tentu beda dengan harga kopi di Warung kopi pinggir jalan , meskipun rasanya tak jauh berbeda , kata mas Asep Carsan Seorang penikmat kopi .

Karena yang dibeli sejatinya bukan rasa kopinya akan tetapi Suasananya , oleh sebab itu buatlah semahal mungkin suasana rumah tangga kita , buatlah selalu berkwalitas setiap saat , kebersamaan kita dengan orang yang kita cintai.

Kopi mahal bukan karena harganya , tapi Filosofi kandungan di dalamnya , sambil merenung mari kita seruput dulu kopi di pagi yang dingin ini , ” Kopinya yang asli , air panasnya langsung rebusan kompor , jangan dari kucuran Teremos , nanti kita akan benar – benar merasakan nikmatnya Kopi .

Berumah tangga ibarat Ngopi , Jika kita hanya mau manisnya saja , tanpa mau merasakan Pahitnya , jangan Ngopi ( berumah tangga ) tapi minum Sirup saja , karena kebanyakan manis juga berbahaya dapat , berdampak DIABETES menghampiri kita .

Tak ada bahasa orang minum sirup itu Nikmat , hanya para produsen yang mengatakan sirup itu Nikmat sekali , menyegarkan , karena mereka mahal bayar iklannya .Sirup memang manis , tapi tak akan senikmat Kopi pahit yang panas .

Tak akan pernah habis ketika kita menikmati ” Sensasi Filosofi Kopi ” di dalamnya banyak kandungan Terapi hidup, terutama dalam kehidupan berumah tangga , karena minum kopi seperti kehidupan berkeluarga , para PENIKMAT KOPI adalah orang – orang yang terlatih dalam menakar hidup , Seorang Istri berperan sebagai Pemasak air panasnya , Suami sebagai Barista peracik seduhan kopinya . Dibutuhkan perhitungan kerja sama yang cernat , antara keduanya . Dimulai dari proses cara memasak air , memperhitungkan panas yang mendidih , untuk di tuangkan dalam tumpukan buliran kopi .harus seberapa banyak gula , yang akan di campur adukan bersama kopi yang pahit , perputaran adukannya pun harus jelas , sehingga akan terasa nikmatnya minum kopi .

Orang orang diluaran sana hanya tahu , aroma dari kepulan asap kopi yang terlihat nikmat , tanpa boleh tahu berantakannya dapur Rumah tangga kita .

Sekali lagi Menikmati kopi itu seperti Rumah tangga , Rasa adalah yang paling Utama , nikmatnya hanya ada dipermukaan ,ampasnya harus kita sembunyikan , kita singkirkan , jika perlu kita endapkan hingga ke dasar dalam gelas kopi yang kita minum.

Jangan kita umbar kepada siapapun , walaupun dengan orang yang paling dekat sekalipun.jika Rumah tangga kita , di ibaratkan sebagai kafe ( tempat minum kopi ) yang Besar dan ramai , tentu akan Konyol membagi rahasia Racikan kopi itu.

Mari kita ngopi di pagi hari , biar kita tahu ada kalanya pihak ke – tiga ada di kehidupan Rumah tangga kita , yang mencampuri nikmatnya Racikan kopi kehidupan kita , jika kita pandai meraciknya , akan menambah Gurih rasa kopi Rumah tangga kita , akan tetapi sebaliknya , jika tak pandai meracik kopi dari pihak ke tiga , akan terasa hambar Kopi yang kita Minum.

Banyak sekarang sajian kopi dicampur dengan Krimer , yang katanya menambah nikmat rasa kopi itu.tapi bisa juga sebaliknya , ketika kebanyakan krimer atau susu , yang larut dalam seduhan kopi , maka akan berpotensi mengurangi rasa Nikmat kopi .

Krimer atau susu dalam larutan kopi itu , bisa berwujud Saudara , atau Ipar . Susu bisa jadi orang lain , yang mencampuri Nikmatnya Rumah tangga kita .

Jangan biarkan orang lain mengaduk kopi kita , tapi jika memang diperlukan , tak ada salahnya , kita mencoba mengaduk campuran kopi dengan varian baru , asal kemampuan membeli kopi dan menikmati nya , dengan cara yang Bijaksana , jangan kebanyakan minum kopi , segelas dua gelas cukuplah untuk menyemangati hidup kita , kata mas Asep Carsan Seorang penikmat kopi .

Ragil – 74.

Tinggalkan Balasan