Duit Nggak Cukup, Pemerintah Kota Pekanbaru tak Sanggup Operasikan Seluruh Armada TMP

PEKANBARU – Pemerintah Kota Pekanbaru (Pemko), Provinsi Riau, belum sanggup mengelola operasional seluruh armada bus kota Trans Metro Pekanbaru (TMP).

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Bus TMP, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru, Sarwono menyatakan hal itu kepada Melayupost.com dan dataprosa.com melalui aplikasi WhatsApp (WA), Selasa (19/7-2022).

Dari pengamatan dataprosa.com dan Melayupost.com ke lokasi, terakhir Kamis (14/7-2022) lalu, lebih dari 27 unit armada bus TMP yang rusak diparkirkan begitu saja di Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (TBRPS), Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru yang lokasinya di belakang terminal.

Tempat parkir β€œbangkai” bus-bus kota itu di alam terbuka, di semak-semak. Posisinya diatur membanjar. Terdiri dari dua banjar. Di satu banjar terdiri dari 11 unit dan banjar satunya lagi 14 unit. Antara banjar satu dan lainnya dipisahkan jalan aspal. Lalu di ujung bus yang membanjar itu terdapat 2 unit yang sudah porak-poranda.

Ada pun plat nomor polisi seluruhnya berwarna kuning. Sebagian besar di plat tersebut di antaranya tertulis β€œ02.27” dan ada juga tertera β€œ05.19,” yang antara lain mengisyaratkan kapan jatuh tempo pembayaran pajak kendaraan.

Saat kedua wartawan tengah mengamat-amati bangkai bus yang posisinya di alam terbuka itu pada Kamis, 14 Juli 2022, tiba-tiba muncul seseorang yang menyatakan diri sebagai Prayitno dari arah bengkel yang lokasinya dekat dengan bus-bus yang diparkir.

Meski kedua wartawan sudah memperkenalkan diri, bahkan dengan menunjukkan kartu identitas, dengan ketat Prayitno langsung melarang dan berupaya menghalau wartawan yang melihat-lihat kondisi β€œbangkai” angkutan umum masyarakat Kota Pekanbaru itu. Kepada wartawan, Prayitno mengaku dirinya sebagai sekuriti bus TMP.

Dari pengamatan dataprosa.com dan Melayupost.com, di antaranya terlihat, ada roda bus tidak berada di posisinya. Lalu, ada komponen-komponen fisik mobil yang sepertinya raib. Bodi mobil ada yang penyok. Ada juga bagian depan fisik mobil yang hancur. Dan yang β€œtak kalah penting,” karena lokasinya di alam terbuka, jika tak turun hujan, setiap hari puluhan mobil angkutan umum itu bermandikan terik matahari.

Lalu, ada berapa, sih, sebenarnya total armada TMP? Berapa unit yang aktif beroperasi? Berapa pula yang rusak?

Mula-mula, Melayupost.com dan dataprosa.com berkali-kali menghubungi Sarwono, Kepala UPT Pengelola Bus TMP di kantornya, Tenayan Raya, selalu tidak berada di tempat. Terakhir dihubungi, Senin, 18 Juli 2022, salah seorang staf UPT Pengelola TMP bernama Hafisz didamping Ferdian mengemukakan, Sarwono lagi dinas luar (DL) mengikuti pelatihan di Jakarta.

Namun, begitu dihubungi melalui aplikasi WA, kepada wartawan, Sarwono merespon.

Dia bilang, terkait bus yang rusak, itu pengelolaannya di masa PT Sarana Pembangunan Pekanbaru (SPP) melalui anak perusahaannya, yaitu PT Transportasi Pekanbaru Madani (TPM).

β€œUnit yg kami operasikan merupakan hasil kerja keras UPT dalam memulihkan unit-unit yang rusak saat dioperasikan perusahaan daerah,” tulis Sarwono di WA.

Dia menambahkan, bus TMP yang belum dioperasikan, pihaknya menunggu anggaran Pemko untuk perbaikan bus. Anggaran operasional, kata Sarwono, hanya mampu mengoperasionalkan sebanyak kurang-lebih 50 unit.

β€œUntuk mengoperasionalkan (bus) seluruhnya, tentu Pemko belum sanggup. Kita maklum dengan kondisi keuangan saat ini pasca covid,” bebernya.

Sebagaimana diketahui, pengelolaan bus TMP dilaksanakan PT TPM karena sudah berstatus Badan Umum Milik Daerah (BUMD) pada 12 Januari 2022.**(Tim)

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan