Diduga Oknum Guru SMPN 1 Sekampung Udik Lakukan Pungli Di Lingkungan Sekolah

Lampung Timur melayupost.com  
Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh salah seorang warga kecamatan sekampung udik kabupaten lampung timur, pada selasa tanggal 23/05/2023.

Menyampaikan kepada awak media saat ditemui dilingkungan sekolah SMPN 1 sekampung udik, bahwa kantin yang ada dilingkungan sekolah ini kalau bukan orang dalem, maka kalau mau berjualan di kantin yang ada dilingkungan sekolah ini harus nyewa, setahun nya kalau gak salah satu juta setengah, apa dua juta, pertahun nya saya kurang paham,

Soalnya kalau saya alhamdulillah gratis, gak ada tarikan untuk uang sewa karena saya orang dalem, suami saya guru di sekolah ini, tapi sekarang suami saya sudah pensiun, saya cuma bayar uang salar sebesar lima ribu rupiah per hari nya, kalau mau lebih jelas silahkan tanya aja sama buk sutiah, selaku dewan guru di sekolah ini.

“Kebetulan dia selaku kordinator yang menerima uang penarikan dan yang mengelola uang sewa kantin di sekolah ini dia juga yang mengelola uang penarikan salar yang per harinya lima ribu rupiah, “ungkap salah seorang pedagang.

Selanjutnya, berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh sutiah, selaku salah satu dewan guru bersama rekan nya yeni, yang menjabat sebagai waka kurikulum SMPN 1 sekampung udik, menjelaskan terkait ada nya penarikan uang sewa kantin sebesar dua juta rupiah per tahun nya, serta uang salar sebesar lima ribu rupiah per hari.

Sutiah menyampaikan bahwa penarikan uang salar dan uang sewa kantin tersebut guna untuk memenuhi kebutuhan murid atau para siswa yang ada di sekolah ini, salah satu nya kegunaan uang itu.

“Kami gunakan untuk memudahkan penyaluran air bersih, yaitu untuk beli paralon dan kumpu untuk penampungan air yang disalurkan kepada para pedagang yang ada di kantin karena itu juga masuk dalam kebutuhan para siswa di sekolah ini,

Kemudian untuk yang lima puluh ribu rupiah per minggunya nya, perlu sampean ketahui dan perlu saya sampaikan juga, karena uang penarikan salar yang lima ribu rupiah itu tidak mencukupi untuk kebersihan sampah, maka kami sepakati sama pedagang kantin untuk menambah iyuran lima puluh ribu rupiah per minggunya dan uang itu kami gunakan untuk membayar uang kebersihan terhadap bank sampah yang ada dilingkungan desa ini, “papar sutiah.

Lanjut yeni selaku waka kurikulum yang mewakili kepala SMPN 1 sekampung udik, menjelaskan terkait prihal tersebut, yeni mengatakan jika ini menyalahi aturan maka kami akan membenahi masalah ini, dan tolong jangan sampai masalah ini di ekspos ke media atau di ketahui oleh pihak dinas yang terkait, karena permasalahan ini belum diketahui oleh bapak fajar, selaku kepala sekolah di SMPN 1 sekampung udik ini,

Dan akan kami sampaikan permasalahan ini kepada beliau setelah beliau masuk nanti, untuk saat ini pak fajar sedang ada acara rapat dan juga lagi ada acara dinas luar, karena beliau juga selaku MKKS jadi beliau banyak kegiatan diluar, sekali lagi kami sampaikan tolong jangan sampai masalah ini jadi masalah besar di sekolah kami, “ungkap yeni.
(yun/Team)

Tinggalkan Balasan