Suharmi Hasan Klarifikasi Soal Fitnah dan Penzoliman Terhadap Dirinya dan Lukman Edy Terkait Pemberitaan Sepihak oleh Media

Pekanbaru,Melayupost.com
Kaget dengan pemberitaan terhadap dirinya olah salah satu media online diduga radarpekanbaru.com pada tanggal 18 Juli 3032 lalu, mantan Anggota DPRD Kabupaten Kampar, Suharmi Hasan merasa dirinya difitnah dan dizolimi.

Hal itu disampaikan Suhaimi didampingi beberapa teman dan sahabat dia kepada beberapa Media di Pekanbaru. Rabu, (21/07/2021) pukul 15.00.WIB.

Hal itu diungkapkan Suhaimi setelah dirinya membaca berita di media online tersebut, hingga dirinya bersama salah satu Tokoh Riau, LE (Lukman Edy) disebutkan dalam pemberitaan tersebut diduga telah terlibat dalam suatu KKN terkait proyek jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang.

β€œSaya kaget dengan pemberitaan yang dimuat di media online tersebut dengan sumber berita, Kennedy Santosa. Saya tidak paham apa maksudnya. Memang dalam berita itu disebut nama inisial SH, nama saya memang Suharmi Hasan, dan betul saya memang mantan Anggota DPRD Kampar,” ucap Hasan mengawali keterangan Persnya.

β€œYang menjadi tanda tanya, hal yang dituduhkan kepada Lukman Edi yang saat ini selaku Wakil Komisaris PT. Hutama Karya, seakan-akan berkolaborasi dengan saya untuk melakukan suatu tindakan KKN dalam melaksanakan proyek Tol Pekanbaru-Bangkinang. Inilah yang perlu kita pertanyakan apa alasan dan landasan mereka melakukan pemberitaan dan memviralkannya kepada publik,” kata Hasan.

Sambung Hasan, β€œSaya juga tidak tahu apa motivasi mereka, ini suatu pelanggaran besar bagi dia terhadap pak Lukman Edy dan saya, walaupun dia sebutkan inisialnya saja. Karena hal pemberitaan tersebut kami tidak melakukan sedikit pun. Siapa pun yang tidak melakukan konfrontir dan konfirmasi terhadap kita tentu itu sudah melanggar ketentuan Pers dan Kode Etik Jurnalistik,” tegas Hasan.

β€œSaya tidak kenal dengan orang ini, kalau saya kenal atau punya nomor kontaknya, tentu saya pertanyakan kenapa hal ini bisa terjadi. Jangan lah kita melakukan hal-hal sifatnya mencoreng nama orang tanpa ada suatu landasan. Apa lagi ini bicara dengan media, media sangat sensitif bagi orang yang tidak memahami permasalahannya,” ucapnya.

β€œMenurut saya ini sangat merugikan, terutama pak Lukman Edy selaku pemilik jati diri Riau yang berjuang dalam rangka melaksanakan proyek Nasional di Negeri kita ini diberitakan seperti itu. Seakan-akan menurut pernyataan mereka saya adalah kaki tangannya di bawah,” kesal Hasan.

β€œJadi, ini tidak benar sama sekali. Saya minta kawan-kawan yang tugasnya untuk memajukan Negeri Lancang Kuning Riau ini, jangan seperti ini lah pola-pola yang dilakukan,” harap Hasan.

Saat ditanya apalah media tersebut pernah menjumpai untuk konfirmasi, Hasan mengatakan tidak pernah. Kalau pun ada suatu ketersinggungan, kesalahan, wong kita tidak kenal. β€œDan kalau pun seandainya mencari nomor kontak saya, tidak sulit dan tidak pernah ganti-ganti kok, Handphone saya aktif siang malam,” ungkapnya.

β€œSaya tidak mengerti apa motivasinya ini, kalau ini suatu motivasi yang tidak sehat, saya kira siapa pun orang tidak bakalan terima hal yang dilakukan seperti yang dilakukan terhadap kami, saya dan pak Lukman Edy. Harapan kita, langkah yang dilakukan oleh Dewan Pers atau suatu Lembaga yang mengawasi tugas dari pada mereka,” harap Hasan.

Dia menambahkan, β€œSaya rasa dengan kawan-kawan Pers cukup proaktif kok kita untuk koordinasi. Memang keberadaan kita di Kampar sering juga kita koordinasi dengan kawan-kawan Pers, sering ngopi bareng tapi dengan mereka ini saya tidak kenal, tiba-tiba dia membuat berita zolim seperti yang dia lakukan terhadap saya dengan pak Lukman Edy,” ujar Hasan dengan kecewa.

Ketika ditanya apa bila tidak dilakukan upaya pemulihan nama baik, langkah apa yang harus dilakukan?

β€œTentu kita tidak puas dan tidak nyaman dengan perilaku yang dilakukan oleh kawan-kawan ini, dia mengatasnamakan seorang LSM, seperti pemilik Media, tapi kan tidak seperti itu tugas dari pada LSM yang notabenenya adalah untuk membuat suatu kemajuan dan tidak merusak nama siapa pun,” ujarnya.

Lanjut dia, β€œKalau kami dinyatakan bersalah, tunjukan dimana kesalahan kami, adukan pada hal yang tepat, jangan hanya memberitakan walaupun seakan-akan kita diduga, bukan berarti kita diduga membuat dia se enaknya untuk menyebarkan berita-berita tak positif terhadap siapa pun, gitu loh,” tegasnya.

β€œSemenjak diterbitkannya berita ini tidak pernah berkoordinasi ke saya tentang berita yang akan disebarkannya itu. Semua orang tidak terima lah semua orang pasti tidak terima hal itu terjadi. Harapan kita untuk Pers ke depan, apa bila ada suatu penyimpangan yang dilakukan oleh siapa pun, sebelum berita ini diturunkan kroscek dulu lah apa yang dilakukan orang itu, ini tidak ada, ya tentu kita merasa kaget lah,” ujarnya.

Suharmi Hasan juga memaparkan tentang mekanisme dalam keikutsertaan pada proyek Tol. β€œJadi mekanisme untuk ikut andil dalam mengerjakan proyek Tol di PT. HKI, itu memiliki proses yang luar biasa. Pertama kontraktor harus terseleksi dulu sebagai rekanan HKI, dan itu tidak sembarangan, syarat-syaratnya sangat luar biasa dan itu bukan Domain kita seleksinya itu. Bagaimana pula kita bisa proses KKN dalam pekerjaan ini?,” papar Hasan.

β€œSaya kira ini terlalu ngawur apa yang dilakukan terhadap kita, zolim terhadap saya dan pak Lukman Edy,” tutup pensiunan TNI yang saat ini sebagai salah satu Ketua di organisasi ternama di Kabupaten Kampar ini. ***

Sumber: PPC/…

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan