Diduga Dicium Saat Bimbingan Skripsi, Mahasiswi Ini Laporkan Dosen Ke Polisi

PEKANBARU – RIAU

MELAYUPOST.COM – Terkait Dugaan Pelecehan Seksual, Seorang Mahasiswi datang ke Polresta Pekanbaru untuk melaporkan dosen yang diduga melakukan pelecehan seksual kepadanya saat bimbingan skripsi di kampus Universitas Riau (Unri).

Dilansir dari detik.com, korban mendatangi Mapolresta sekitar pukul 15.20 WIB, Jumat 5 November 2021. korban didampingi rekan dan keluarganya untuk melapor di SPKT Polresta Pekanbaru.

Korban tak mengeluarkan sepatah kata pun saat tiba di Polresta. Sebelum masuk ruang SPKT, korban itu lebih dahulu mengisi data yang diberikan polisi.

Sementara itu, ibu korban terlihat menyusul ke Polresta sekitar 30 menit kemudian. Tidak banyak bicara, ibu korban hanya meminta doa atas kasus yang menimpa putrinya di kampus.

“Mohon doanya,” ujar ibu korban sembari masuk ke ruang SPKT sementara Polresta di Aula Zapin.

Wakil Ketua BEM Unri, Razali juga ikut hadir di Polresta Pekanbaru untuk mendampingi korban membuat laporan polisi. Laporan terkait dugaan pelecehan oleh Dekan FISIP Unri, SH.

“BEM hanya mendampingi, iya melaporkan beliau (Dekan Fisip). Kamis prinsipnya siap mendampingi korban,” ucap Razali, dikutip dari detikcom.

Sebelumnya, diketahui pengakuan mengejutkan itu disampaikan korban lewat rekaman video dan viral. Dalam video beredar, Kamis 4 November 2021, mahasiswi tersebut mengaku telah dilecehkan oleh dosen pembimbingnya di lingkungan kampus.

Korban mengaku datang ke kampus untuk melakukan bimbingan skripsi pada Rabu 27 Oktober 2021. Dosen pembimbingnya merupakan Dekan FISIP, SH. Dia mengatakan SH sempat bertanya soal kehidupan sehari-harinya dan tiba-tiba mengucap ‘I love you’.

“Beberapa kali mengatakan kata-kata yang membuat saya tak nyaman, seperti ‘I love you’ dan membuat saya terkejut,” ungkapnya.

Saat mahasiswi itu akan pamit, katanya, SH tiba-tiba memegang tangannya. SH disebut tiba-tiba mendekat dan mencium pipi kiri serta kening si mahasiswi itu.

“Mana bibir, mana bibir,” ucap dosen tersebut yang ditirukan si mahasiswi.

“Saya lemas, ketakutan dan saya dorong. Lalu beliau mengatakan ‘Ya sudah kalau tidak mau’. Saya langsung meninggalkan ruang dekan dan kampus dengan gemetar,” tambahnya.