Jelang Musda, Oknum Petinggi DPP dan DPD “Turun Gunung”

MEDAN – SUMUT

MELAYUPOST.COM-Jelang Musda DPD P Demokrat Sumut, persaingan merebut dukungan suara DPC semakin memanas. Sejumlah petinggi DPP dan DPD bahkan “turun gunung” ikut berupaya mempengaruhi dan meyakinkan para ketua DPC, sebagai pemilik suara untuk mendukung bakal calon yang didukungnya, (6/11/21).

Oknum petinggi DPP maupun DPD tersebut terkesan tak malu-malu lagi, secara terbuka memanggil dan bertemu sejumlah DPC untuk mengalihkan dukungannya. Padahal dalam Peraturan Organisasi (PO) Pelaksanaan Musda yang dikeluarkan DPP, secara tegas DPC tidak diperkenankan memberikan dukungan ganda. Bahkan terancam dikenakan sanksi.

Aksi oknum DPP dan DPD yang terkesan memaksakan kehendak itu membuat sejumlah Ketua DPC resah dan kebingungan. Sebab, seharusnya petinggi DPP dan DPD itu faham PO Musda sehingga tidak sepatutnya mengarahkan terjadinya dukungan ganda.

Saat ini terdapat sejumlah kandidat yang masih berjuang ikut maju di Musda. H Armyn Simatupang menjadi satu-satunya calon yang diperkirakan telah mendapatkan dukungan mencukupi untuk menjadi calon. Berkas 26 dukungan DPC telah pula diserahkan ke DPP.

Sementara itu, bakal calon lainnya Tondi Roni Tua yang didukung petinggi DPD disebut-sebut telah mendapat dukungan 14 DPC meski hampir seluruhnya dukungan tersebut berstatus ganda Artinya DPC pendukung Tondi tersebut juga ada memberikan dukungan kepada nama bakal calon lainnya.

Sementara itu, Lokot Nasution mendapat topangan yang sangat kuat dari 4-5 nana petinggi DPP dalam mendekati DPC. Pengaruh petinggi DPP tersebut cukup membuat sejumlah DPC mengalihkan dukungan kepadanya meski belum mencukupi 20% syarat maju.
Lokot disebut hanya berhasil baru mendapatkan 4-5 dukungan DPC, namun seluruhnya merupakan dukungan ganda.

Belum diketahui pasti apakah dukungan ganda tersebut memiliki keabsahan dan berlaku di Musda.

Ada 2 kemungkinan yang bisa terjadi. Pertama, DPP melakukan verifikasi dan pendalaman untuk siapa sesungguhnya dukungan final tiap-tiap DPC.
Kedua, mengacu PO Musda, maka yang sah hanyalah dukungan DPC tunggal.

Plt Ketua DPC P Demokrat Humbahas Jonni Naibaho yang dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya intervensi oknum petinggi DPP dan DPD untuk membantu beberapa bakal calon dalam mendekati DPC.

“Saya berulangkali dipanggil dan diminta untuk mendukung calon ketua tertentu, tetapi saya tidak goyah, tidak mau diintervensi dan tidak takut. Pilihan saya tetap ke Pak Armyn karena beliau yang paling punya potensi dan kemampuan membesarkan Partai Demokrat di Sumatera Utara,” tegasnya, Sabtu (6/11).

Selain memiliki ketokohan dan sifat kebapakan yang mengayomi, Armyn Simatupang juga dikenal merakyat dan punya tipe kepemimpinan cepat tanggap serta peka dengan kondisi sosial masyarakat.

“Sosoknya sangat sesuai dengan tagline Partai Demokrat berkoalisi dengan rakyat,” ucap Jonni Naibaho yang juga BPOKK DPD Sumut.

Jonni juga optimis 26 DPC yang sudah menyerahkan dukungan kepada Armyn akan konsisten menyatakan dukungan hanya untuk Armyn jika DPP melakukan verifikasi.

“Saya tau persis apa yang ada di hati nurani rekan-rekan DPC. Mereka pada akhirnya akan menentukan pilihan kepada calon yang punya potensi membesarkan Demokrat dan itu ada pada diri Pak Armyn,” tegasnya.

Jonni juga meyakini DPP sebagai penentu ketua terpilih, pada akhirnya bisa menangkap suasana kebathinan dari mayoritas DPC, termasuk adanya intervensi oknum petinggi DPP dan DPD yang tak sejalan dengan semangat soliditas, kebersamaan serta harmonis yang diinginkan DPP.

(Dedek Wonk)

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan