Tinjauan DiLokasi Tidak ada, Kabid SMK Disdik Riau Bantah Jika Sebut Tidak Ada

PEKANBARU – RIAU

MELAYUPOST.COM-Selama tahun 2021 ini, kurang lebih ada 9 kegiatan yang kini tengah berlangsung di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Koto Gasib, yang berlokasi di Desa Pangkalan Pisang, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Perhatian Pemerintah Provinsi Riau terhadap SMKN 1 Koto Gasib memang begitu serius. Ke-9 proyek yang tengah berlangsung itu terdiri dari proyek fisik dan pengadaan.

Kepala Bidang (Kabid) SMK, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Edi Rusmadinata yang dihubungi melalui aplikasi WhatsApp (WA), kepada wartawan, memaparkan Kamis (4/11-2021), untuk proyek fisik, yakni terdiri dari Ruang Praktek Siswa (RPS) Multimedia dan RPS Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL). Kemudian bangunan untuk pustaka, biologi, fisika, laboratorium komputer dan bangunan ruang usaha kesehatan di sekolah (UKS). Sementara untuk kegiatan pengadaan, yaitu alat praktek TITL.

Berdasarkan catatan Tim wartawan dari hasil pengumuman lelang, biaya kesembilan proyek tersebut jika ditotal yakni Rp5.437.484.069, 50.

β€œHasil tender yang dilaksanakan oleh ULP (Unit Layanan Pengadaan-Red) hanya 2 paket yang dimenangkan oleh perusahaan yang sama, yaitu: CV Marta Karya untuk paket labor kimia dan fisika,” tulis Edi di WA.

Pada Kamis, 30 September 2021 lalu dataprosa.com dan melayupost.com melakukan tinjauan langsung ke SMKN 1 Koto Gasib. Di lingkungan SMKN 1 Koto Gasib banyak buruh yang tengah melakukan aktivitas pembangunan fisik. Di dalam lingkungan SMKN 1 itu terlihat ada berbagai plang proyek.

Parimin, salah satu pekerja kepada wartawan, Kamis (30/9-2021) di lokasi proyek mengatakan, di lingkungan SMKN 1 Koto Gasib ada banyak kontraktor yang mengerjakan proyek. Parimin sendiri tidak mengetahui siapa pimpinan di perusahaan tempat dia bekerja. Yang dia tahu, dia bekerja di situ selaku Ketua Rombongan untuk enam buruh.

Dari pengamatan dataprosa.com dan melayupost.com, di sekitar bangunan-bangunan yang belum selesai dikerjakan itu, ada juga yang tidak memiliki plang proyek, yaitu bangunan untuk pustaka.

Selain itu, di sana ada beberapa tumpukan sak semen. Seluruh semen yang ada, hanya terdiri dari dua merek.

Kepada wartawan Edi membantah, jika disebut plang proyek pembangunan pustaka itu tidak ada. β€œAda,” kata Edi.

Kemudian, soal merek Semen yang digunakan untuk bangunan fisik, menurut Edi tidak ada masalah.

β€œDi dalam kontrak, tidak dipersyaratkan merek tertentu. Dan dari laporan konsultan pengawas, merek semen yang disampaikan, memenuhi syarat teknis sebagai bahan bangunan,” sebut Kabid SMK.

(MP-01)

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan